KE SEBUAH KANTOR DESA
Senin, 27 november 2017
Bel pulang telah tiba. Sesuai perencanaan awal bahwa kelompok mata pelajaran geografi saya akan mengadakan sebuah penelitian. Beranggotakan Saya, Sabil, Maya, dan Arin.
Langkah kaki terus berjalan menuju gerbang sekolah. Tidak seperti biasanya saya tidak melaksanakan shalat ashar terlebih dahulu di sekolah.
Lalu, kita berempat menuju ke arah timur dari sekolah, karna terlebih dahulu kita akan pergi ke tempat percetakan untuk nge print gambar memenuhi tugas antropologi sebelum memulai penelitian geografi ke sebuah kantor desa.
Setelah sampai, saya dan maya meminta agar petugas yang melayani kami lebih cepat mencetak gambar milik kami karna takut ke sore an.
Sambil menunggu karna agak sedikit antri, petugas tempat itu sedikit bercanda tentang saya memperkenal kan teman baru saya yaitu maya, yang suka di panggil aya. Pada dasarnya saya memang sudah akrab dari saya smp dengan petugas itu. Sehingga saat saya memperkenal kan aya, si petugas itu langsung ngeguguyonin (bahasa sunda) nama panggilan tersebut. Karna arti aya di dalam bahasa sunda adalah ada.
Setelah selesai mencetak gambar, kami ber 4 langsung melanjutkan jalan kaki ke arah selatan, jarak dari tempat percetakan ke kantor desa hanya beberapa meter. Kami berjalan di tengah tengah guyuran gerimis senja.
Ya! Telah tiba di tujuan sekitar jam 4 lebih.
Setelah itu, kami bingung harus berbuat apa sesampai di desa?
Sebelum masuk, ada salah satu petugas desa tersebut. Saya memberanikan diri untuk bertanya kepadanya tentang masih bisa atau tidak kita bertemu dengan bapak kades nya.
Ternyata, kebetulan bapak kades nya masih belum pulang dan kami di persilakan duduk di kursi yang berada tepat di ruang registrasi.
Petugas yang bertemu kami tadi di luar segera memanggil siapa yang akan kami tuju.
Setelah itu, kami hanya dapat bertemu dengan KASI nya saja, yaitu kepala seksi.
Kami di tanya tentang apa yang ingin kami teliti.
Masih di ruangan yang sama, tiba tiba si bapak KASI langsung berkata "Agar lebih nyaman, kita di ruangan saja. Agar lebih santai" ucap pak KASI.
Kita berempat langsung di bawa ke semacam ruangan untuk rapat. Kami di persilakan duduk.
Detik demi detik terus berlalu, kami mulai bertanya tanya dan mewawancarai sebuah keadaan kependudukan di desa ini kepada bapak KASI dan ia pun menjawab pertanyaan yang kami ajukan.
Di pertengahan proses mewawancarai kami sedikit bingung karna harus menanyakan apa lagi.?
Lalu si bapak bilang "Sok, mau nanya apalagi? Seperti nya kalian itu ke sini tanpa persiapan terlebih dahulu ya? Seharusnya di siap kan dulu apa pertanyaan yang di ajukan sesuai dengan tema". Kami pun hanya senyum senyum saja,memang pada kenyataannya kami kurang persiapan.
Hari semakin sore, kami masih belum selesai. Terkadang kami di nasehati terlebih dahulu setiap mengajukan pertanyaan oleh bapak KASI, Karna pertanyaan yang kami ajukan keluar dari tema.
Kami hanya duduk dan mendengarkan bapak KASI berbicara layak nya mahasiswa yang mendapat jadwal kuliah sore karna waktu itu menujukkan sudah pukul setengah 6.
Karna hari semakin gelap, akhirnya si bapak bilang "mau sudah saja ini teh?", kalimat itu yang kami tunggu tunggu akhirnya terkabul juga.
Dan kami menjawab "iya, Seperti nya ini sudah cukup".
Kami langsung berdiri dan salam pada bapak KASI dan segenap petugas desa tersebut dan berterima kasih karna telah membantu.
kami pun berpamitan dan meninggalkan tempat itu.
PESAN: Lain kali, kalo ada tugas seperti ini, siapkan terlebih dahulu apa yang akan di sajikan👍👍
Bel pulang telah tiba. Sesuai perencanaan awal bahwa kelompok mata pelajaran geografi saya akan mengadakan sebuah penelitian. Beranggotakan Saya, Sabil, Maya, dan Arin.
Langkah kaki terus berjalan menuju gerbang sekolah. Tidak seperti biasanya saya tidak melaksanakan shalat ashar terlebih dahulu di sekolah.
Lalu, kita berempat menuju ke arah timur dari sekolah, karna terlebih dahulu kita akan pergi ke tempat percetakan untuk nge print gambar memenuhi tugas antropologi sebelum memulai penelitian geografi ke sebuah kantor desa.
Setelah sampai, saya dan maya meminta agar petugas yang melayani kami lebih cepat mencetak gambar milik kami karna takut ke sore an.
Sambil menunggu karna agak sedikit antri, petugas tempat itu sedikit bercanda tentang saya memperkenal kan teman baru saya yaitu maya, yang suka di panggil aya. Pada dasarnya saya memang sudah akrab dari saya smp dengan petugas itu. Sehingga saat saya memperkenal kan aya, si petugas itu langsung ngeguguyonin (bahasa sunda) nama panggilan tersebut. Karna arti aya di dalam bahasa sunda adalah ada.
Setelah selesai mencetak gambar, kami ber 4 langsung melanjutkan jalan kaki ke arah selatan, jarak dari tempat percetakan ke kantor desa hanya beberapa meter. Kami berjalan di tengah tengah guyuran gerimis senja.
Ya! Telah tiba di tujuan sekitar jam 4 lebih.
Setelah itu, kami bingung harus berbuat apa sesampai di desa?
Sebelum masuk, ada salah satu petugas desa tersebut. Saya memberanikan diri untuk bertanya kepadanya tentang masih bisa atau tidak kita bertemu dengan bapak kades nya.
Ternyata, kebetulan bapak kades nya masih belum pulang dan kami di persilakan duduk di kursi yang berada tepat di ruang registrasi.
Petugas yang bertemu kami tadi di luar segera memanggil siapa yang akan kami tuju.
Setelah itu, kami hanya dapat bertemu dengan KASI nya saja, yaitu kepala seksi.
Kami di tanya tentang apa yang ingin kami teliti.
Masih di ruangan yang sama, tiba tiba si bapak KASI langsung berkata "Agar lebih nyaman, kita di ruangan saja. Agar lebih santai" ucap pak KASI.
Kita berempat langsung di bawa ke semacam ruangan untuk rapat. Kami di persilakan duduk.
Detik demi detik terus berlalu, kami mulai bertanya tanya dan mewawancarai sebuah keadaan kependudukan di desa ini kepada bapak KASI dan ia pun menjawab pertanyaan yang kami ajukan.
Di pertengahan proses mewawancarai kami sedikit bingung karna harus menanyakan apa lagi.?
Lalu si bapak bilang "Sok, mau nanya apalagi? Seperti nya kalian itu ke sini tanpa persiapan terlebih dahulu ya? Seharusnya di siap kan dulu apa pertanyaan yang di ajukan sesuai dengan tema". Kami pun hanya senyum senyum saja,memang pada kenyataannya kami kurang persiapan.
Hari semakin sore, kami masih belum selesai. Terkadang kami di nasehati terlebih dahulu setiap mengajukan pertanyaan oleh bapak KASI, Karna pertanyaan yang kami ajukan keluar dari tema.
Kami hanya duduk dan mendengarkan bapak KASI berbicara layak nya mahasiswa yang mendapat jadwal kuliah sore karna waktu itu menujukkan sudah pukul setengah 6.
Karna hari semakin gelap, akhirnya si bapak bilang "mau sudah saja ini teh?", kalimat itu yang kami tunggu tunggu akhirnya terkabul juga.
Dan kami menjawab "iya, Seperti nya ini sudah cukup".
Kami langsung berdiri dan salam pada bapak KASI dan segenap petugas desa tersebut dan berterima kasih karna telah membantu.
kami pun berpamitan dan meninggalkan tempat itu.
PESAN: Lain kali, kalo ada tugas seperti ini, siapkan terlebih dahulu apa yang akan di sajikan👍👍
Siap :v
BalasHapusSiap :v
BalasHapus